Selasa, 16 Agustus 2011

KAMBING

Mengapa Kambing Peranakan Etawa Kambing peranakan etawa adalah kambing hasil persilangan antara kambing kacang dan kambing etawa. Hasil persilangan ini mengakibatkan bentuk tubuhnya berada di antara kambing etawa dan kambing kacang dengan ciri-ciri sebagai berikut :
-panjang telinga berkisar antara 18-30 cm;
-bobot badan kambing unggul 50 kg;
-Tinggi pundak berkisar 76-100 cm;
-Warna bulu bervariasi dari cokelat sampai hitam
Jenis kambing ini sangat baik untuk digemukan dan dibudidayakan karena dagingnya disukai masyarakat karena lebih empuk dan lebih gurih, daya reproduksi dan pertumbuhan berat badannya relatif cepat. Berat badan kambing peranakan etawa dapat mencapai 68 � 91 kg sehingga cocok untuk dijadikan ternak penghasil daging. Terlepas dari itu semua, kambing peranakan etawa mempunyai harga jual yang baik.
Cara Pemeliharaan yang Baik
Cara-cara memelihara kambing yang saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat pedesaan ternyata kurang menguntungkan. Pemberian pakan hanya sekadarnya saja, bahkan tidak jarang kita jumpai kambing itu dilepas begitu saja untuk mencari makan sendiri serta pembuatan kandang yang kurang memenuhi persyaratan. Cara beternak kambing secara tradisional yang seperti ini harus ditinggalkan.
Berikut ini adalah cara-cara beternak kambing secara intensif :
1. Pembuatan kandang
Kandang yang sesuai untuk melakukan pemeliharaan kambing secara intensif sebaiknya dibuat dengan menggunakan sistem panggung. Luas kandang yang ideal untuk seekor kambing adalah 1 meter persegi. Agar kambing terlindung dari hujan dan cuaca buruk, maka kandang itu perlu diberi atap dan tutup samping agar kambing tidak dapat bebas berkeliaran.
Setelah kandang selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu mensterilkannya agar bebas kuman.
2. Pengadaan kambing
Kambing yang akan digemukkan dan dibudidayakan sebaiknya didatangkan dari peternakan yang sudah terpantau kesehatannya dan berkualitas baik. Pemilihan kambing dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
a. Tidak terserang penyakit dan tidak cacat tubuh
b. Berumur antara 1,5-2 tahun
c. Memiliki garis punggung lurus
d. Tumitnya tinggi
e. Tubuhnya berpenampilan gagah dan lincah.
Setelah kambing tiba di kandang, kemudian diberikan vitamin selama 2 minggu untuk menghilangkan stres yang dialami selama dalam perjalanan.
3.  Pemberian pakan
Pakan yang diberikan dapat terdiri dari konsentrat dan dedak dengan perbandingan 1: 3 atau penggabungan beberapa bahan pakan dengan perbandingan dedak sebanyak 50%, bungkil kelapa 25%, tepung jagung 15%, bungkil kacang tanah 8%, garam dapur 1%, tepung tulang 0,5% dan kapur 0,5% Sebagai pakan tambahan kepada kambing dapat diberikan rumput rumput, seperti: rumput gajah, rumput setaria, rumput benggala, rumput raja dan rumput alam dan dedaunan, seperti daun lamtoro, daun turi, daun gamal, daun kacang dan daun kaliandra. Pakan tambahan itu dapat diberikan sebanyak 15 � 20% dari berat badan kambing.
Untuk memacu pertumbuhan berat badan, dapat diberikan growth stimulant (GS) berupa Bio-N-Plus. Bahan ini mengandung premix vitamin dan premix mineral yang merupakan campuran dari berbagai vitamin dan mineral mikro yang digunakan dalam ransum pakan (sebesar 0,5%).
4.  Pembuatan meter lingkar dada
Meter lingkar dada dibuat untuk mengetahui berat badan kambing yang memakai rumus (X + 22) kuadrat/100. Sebagai contoh lingkar dada seekor kambing 40 cm = X, maka berat badan kambing tersebut adalah (40+22) kuadrat dibagi 100 sama dengan 38,44 kg.

Kamis, 09 Juni 2011

Pengobatan Tradisional untuk Penyakit yang Sering Menyerang Kambing/Domba

Ternak kambing atau domba merupakan ternak yang umum dipelihara di pedesaan. Masalah yang sering dijumpai adalah serangan penyakit yang sangat merugikan peternak karena dapat menghambat pertumbuhan, reproduksi, bahkan kematian ternak. Bagi peternak di pedesaan untuk mengobati ternak yang sakit sering mengalami kesulitan, karena jauh dari kota (toko obat) dan harga obat yang terlalu mahal, sehingga sulit terjangkau oleh peternak. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dicari alternatif lain yaitu dengan menggunakan obat tradisional yang ada dan dapat dilakukan peternak serta harganya murah. Namun demikian usaha pencegahan juga perlu dilakukan dengan menjaga kebersihan ternak dan lingkungannya, pemberian pakan yang cukup (kualitas dan kuantitas), bersih dan tidak beracun.
Tips bagi Anda untuk mengatasi berbagai penyakit yang sering menyerang kambing melalui pengobatan tradisional.

Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak kambing dan dapat diobati secara tradisional diantaranya adalah sebagai berikut:

SCABIES (KUDIS)
Penyebab: parasit yang terdapat pada kotoran yang terjadi karena kandang kotor dan ternak tidak pernah dimandikan.

Tanda- tanda:
  • Kerak - kerak pada permukaan kulit
  • Ternak selalu menggesekan bagian kulit yang terserang kudis
  • Kerontokan bulu, kulit menjadi tebal dan kaku

Pengobatan :
  • Cukur bulu sekitar daerah terserang, mandikan ternak dengan sabun sampai bersih, kemudian jemur sampai kering. Setelah kering dapat diobati dengan menggunakan:
  • Belerang dihaluskan, dicampur kunyit dan minyak kelapa, kemudian dipanaskan dan digosokkan pada kulit yang sakit.
  • Belerang dihaluskan dan dicampur dengan oli bekas dan digosok pada bagian kulit yang sakit.
  • Kamper / kapur barus digerus, dicampur minyak kelapa dan dioleskan pada bagian kulit yang sakit.

Pencegahan:
  • Ternak yang berpenyakit kudis tidak boleh bercampur dengan ternak yang sehat.
  • Ternak yang baru dibeli harus bebas dari penyakit kudis
  • Mandikan ternak dua minggu sekali.
  • Bersihkan kandang seminggu sekali.


BELATUNGAN ( MYASIS )
Penyebab: Luka daerah yang berdarah diinfeksi oleh lalat sehingga lalat berkembangbiak (bertelur) dan menghasilkan larva belatung.

Tanda-tanda:
  • Adanya belatung yang bergerak-gerak pada bagian yang luka
  • Bila belatungan pada kaki/teracak maka ternak terlihat pincang.

Pengobatan:
  • Bersihkan luka dari belatung, kemudian obati dengan gerusan kapur barus atau tembakau.
  • Luka dibungkus dengan kain/perban untuk melindungi dari terjadinya luka baru atau kotoran.
  • Pada hari berikutnya luka dibersihkan, pengobatan diulang dan dibungkus kembali. Biasanya dua atau tiga kali pengobatan sudah sembuh.
  • Bila belatung sudah terbasmi, pemberian yodium tinctur dapat dipakai untuk mempercepat pertumbuhan.


CACINGAN
Penyebab: Bermacam-macam cacing terjadi karena kandang yang kotor atau padang pengembalaan yang kotor.

Tanda-tanda:
  • Kurus, bulu agak berdiri dan tidak mengkilap
  • Sembelit atau mencret
  • Lesu dan pucat
  • Daerah rahang terlihat membengkak
  • Mati mendadak

Pengobatan:
  • Tepung buah pinang dicampur dengan nasi hangat dikepal-kepal kemudian dipaksakan untuk dimakan ternak. Ternak dianjurkan untuk dipuasakan terlebih dahulu.
  • Daun kelor yang tua dibakar, kemudian debunya dicampur air dan diminumkan. Pengobatan diulangi satu minggu kemudian.

Pencegahan:
  • Kandang dibuat panggung dan bersih
  • Pengaritan rumput setelah panas yaitu pada jam 12.00-15.00 atau pengembalaan ternak pada siang hari jam 10.00-15.00.
  • Jangan menggembalakan ternak pada daerah rawa, sungai dan sawah.

KERACUNAN TANAMAN
Penyebab: Ternak memakan rumput-rumputan atau daun-daunan yang mengandung zat racun.

Tanda-tanda:
  • Mati mendadak, mulut berbusa, kebiruan pada selaput lendir, pengelupasan kulit/eksim atau terjadi pendarahan.

Pengobatan:
  • Cekoklah ternak dengan air kelapa muda.

Pencegahan:
  • Tidak memberikan tanaman beracun atau menggembalakan ternak di daerah yang banyak tumbuh tanaman yang mengandung racun.

Rabu, 01 Juni 2011

Tujuan

Dibentuknya KUB Praja Mandiri, bertujuan antara lain :
  1. Mengembangkan agribisnis berbasis ternak domba, berorientasi pasar dan pendapatan
  2. Meningkatkan posisi tawar petani dalam menghadapi persaingan bisnis
  3. Memudahkan akses Informasi, pasar, teknologi maupun modal.

Selasa, 31 Mei 2011

Alergi Susu

Pendahuluan
Hampir semua bayi kadang-kadang rewel. Namun demikian, sebagian bayi sangat rewel karena mereka alergi protein susu sapi, yang merupakan bahan dasar sebagian besar susu formula bayi yang dijual di pasaran.

Orang umur berapa pun bisa mengalami alergi susu, tapi alergi susu lazim terjadi pada bayi (sekitar 2% sampai 3% bayi mengalami alergi susu) meskipun kebanyakan bayi mampu mengatasinya. Kalau Anda menduga anak Anda mengalami alergi susu, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk diperiksa dan mendapatkan alternatif pengganti susu formula dan produk susu.

Alergi susu terjadi kalau sistem kekebalan menganggap protein susu sebagai sesuatu yang harus dilawan tubuh. Hal ini menimbulkan reaksi alergi, yang dapat menyebabkan bayi rewel dan gelisah dan menyebabkan gangguan lambung serta gejala lainnya. Kebanyakan anak yang alergi susu sapi juga alergi terhadap susu kambing dan susu domba, dan sebagian anak juga alergi terhadap protein pada susu kedelai.

Bayi yang diberi air susu ibu (ASI) berisiko lebih kecil mengalami alergi susu dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. Tapi para peneliti belum benar-benar memahami mengapa sebagian bayi mengalami alergi susu dan sebagian lagi tidak, walaupun mereka yakin bahwa kebanyakan kasus alergi susu disebabkan faktor keturunan.

Biasanya, alergi susu hilang dengan sendirinya setelah anak berumur 3 hingga 5 tahun, tapi sebagian anak tidak pernah mampu menanggulanginya.

Alergi susu tidak sama dengan intoleransi laktosa (gula susu), yaitu ketidakmampuan mencerna gula susu, yang jarang terjadi pada bayi dan lebih lazim terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.

Gejala Alergi Susu
Gejala alergi protein susu sapi umumnya terlihat dalam beberapa bulan pertama umur bayi. Seorang bayi bisa mengalami gejala alergi dengan segera setelah minum susu (reaksi cepat), atau gejala tersebut baru muncul setelah 7 sampai 10 hari setelah minum susu sapi (reaksi lambat).

Reaksi lambat lebih sering terjadi. Gejala alergi bisa meliputi mencret (kadang berdarah), muntah, mual, tidak mau makan, iritabilitas atau nyeri perut, dan ruam pada kulit. Reaksi seperti ini lebih sulit didiagnosis karena gejala yang sama bisa terjadi pada kondisi kesehatan lainnya. Kebanyakan anak mampu menanggulangi alergi seperti ini setelah berusia 2 tahun.

Reaksi cepat terjadi tiba-tiba dengan gejala yang meliputi nyeri perut, muntah, mengi, bengkak, ruam urtikaria, benjolan gatal lainnya pada kulit, dan diare berdarah. Pada kasus yang langka, reaksi alergi yang sangat parah (anafilaksis) bisa terjadi dan mempengaruhi kulit, perut, pernapasan, dan tekanan darah bayi. Anafilaksis lebih sering terjadi pada alergi makanan lainnya daripada alergi susu.

Diagnosis Alergi Susu
Kalau Anda menduga bayi Anda alergi susu, segera hubungi dokter. Dokter akan menanyakan riwayat alergi keluarga atau intoleransi makanan keluarga Anda dan kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Tidak ada satu hasil pemeriksaan laboratorium yang dapat mendiagnosis dengan tepat kasus alergi susu, sehingga dokter Anda mungkin menganjurkan beberapa kali pengujian untuk membuat diagnosis dan mengesampingkan kemungkinan masalah kesehatan lainnya.

Selain pemeriksaan tinja dan darah, dokter mungkin meminta pemeriksaan kulit, di mana sejumlah kecil protein susu dimasukkan ke bawah permukaan kulit anak menggunakan jarum. Bila muncul bercak menonjol yang disebut lesi urtikaria, anak tersebut mungkin mengalami alergi susu.

Dokter bisa juga meminta penghentian pemberian susu sapi sementara (oral challenge test). Setelah Anda menghentikan pemberian susu sapi kepada bayi Anda selama sekitar satu minggu, dokter kemudian meminta Anda kembali memberikan susu sapi, lalu menunggu selama beberapa jam untuk mengamati kemungkinan reaksi alergi. Dokter kadang-kadang mengulangi pemeriksaan ini untuk memastikan diagnosisnya.

Penanggulangan Alergi Susu
Kalau bayi Anda mengalami alergi susu, dan bayi Anda diberi ASI, Anda harus mengurangi konsumsi produk yang terbuat dari susu karena protein susu yang menyebabkan reaksi alergi bisa masuk ke susu Anda. Anda dapat berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mencari alternatif sumber kalsium dan gizi penting lainnya untuk menggantikan gizi yang Anda peroleh dari produk susu.

Semua produsen makanan harus menyatakan dengan jelas pada label kemasan makanan yang dibuatnya apakah makanan tersebut mengandung susu atau produk berbahan dasar susu, yang ditampilkan pada atau dekat daftar bahan di kemasan makanan tersebut. Ketentuan ini berlaku hanya pada makanan yang dikemas mulai tahun 2006, sehingga sebagian makanan yang dikemas sebelum itu mungkin tidak menampilkan informasi mengenai alergen makanan.

Kalau Anda memberikan susu formula kepada bayi Anda, dokter mungkin menganjurkan Anda beralih ke susu formula berbahan dasar protein kedelai. Kalau bayi Anda tidak toleran kedelai, dokter mungkin menganjurkan Anda beralih ke susu formula hipoalergen, yaitu susu di mana proteinnya terurai menjadi partikel-partikel sehingga susu formula ini lebih kecil kemungkinannya menimbulkan reaksi alergi.

Secara umum, ada dua jenis susu formula hipoalergen yang tersedia di pasar:

1. Susu formula hidrolisis ekstensif, yaitu susu formula yang mengandung protein susu yang terurai menjadi partikel-partikel kecil sehingga kurang alergenik daripada protein utuh pada susu formula biasa. Kebanyakan bayi yang mengalami alergi susu toleran terhadap susu formula ini, tapi pada sebagian kasus, susu formula ini masih menimbulkan reaksi alergi.

2. Susu formula bayi berbahan dasar asam amino, yaitu susu formula yang mengandung protein dalam bentuk paling sederhana (asam amino merupakan bahan pembentuk protein). Susu formula ini mungkin dianjurkan kalau kondisi bayi Anda tidak membaik meskipun telah beralih ke susu formula hidrolisis.

Susu Formula yang Tidak Aman
Susu formula "hidrolisis parsial" juga tersedia di pasaran tapi tidak dianggap benar-benar hipoalergenik dan masih dapat menimbulkan reaksi alergi yang signifikan.

Susu formula yang tersedia di pasar sekarang sudah disetujui Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (United States Food and Drug Administration, FDA) dan dibuat melalui proses yang sangat khusus yang tidak dapat ditiru di rumah. Susu kambing, susu beras, atau susu almon tidak aman dan tidak dianjurkan untuk bayi.

Berganti Susu Formula
Setelah Anda mengganti susu formula untuk bayi Anda dengan susu formula hipoalergen, gejala alergi akan hilang dalam 2 hingga 4 minggu. Dokter Anda mungkin menganjurkan Anda terus menggunakan susu formula hipoalergen sampai bayi Anda berumur setahun, dan setelah itu secara bertahap makanannya diberi susu sapi.

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan Nopri

Sumber:
http://kidshealth.org/parent/medical/allergies/milk_allergy.html

Senin, 30 Mei 2011

Perbandingan Komposisi Susu Sapi, Kambing, Domba, dan Kerbau

Unsur Satuan Sapi Kambing Domba Kerbau
Protein Gram 3,2 3,1 5,4 4,5
Lemak Gram 3,9 3,5 6,0 8,0
Karbohidrat Gram 4,8 4,4 5,1 4,9
Energi Kkal 66 60 95 110
Gula Susu (Laktosa) Gram 4,8 4,4 5,1 4,9
Asam Lemak Jenuh Gram 2,4 2,3 3,8 4,2
Asam Lemak Tunggal Tak Jenuh Gram 1,1 0,8 1,5 1,7
Asam Lemak Ganda Tak Jenuh Gram 0,1 0,1 0,3 0,2
Kolesterol Miligram 14 10 11 8
Kalsium SI 120 100 170 195

Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan Nopri

Sumber:
http://www.buffalomilk.co.uk/id20.htm
http://www.bufaladivermont.com/aboutus.html

Jumat, 20 Mei 2011

Penggemukan Domba

Penggemukan adalah usaha pemeliharaan ternak dengan cara mengandangkannya selama periode tertentu untuk mempercepat dan meningkatkan produksi daging. Usaha ternak domba pasarnya masih terbuka luas karena dagingnya mempunyai cita rasa khas dan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat.
 

Yang harus diperhatikan dalam usaha penggemukan :

  • Pemilihan bibit (bakalan)
  • Pemberian pakan
  • Perkandangan
  • Manajemen pemeliharaan 
informasi selengkapnya : http://jateng.litbang.deptan.go.id

Selasa, 26 April 2011

Model Kandang Baterai

Kandang Panggung
Saat ini Praja Mandiri sedang membangun Kandang Baterai atau yang lebih dikenal dengan kandang panggung yang dapat menampung kurang lebih 200 ekor domba. Pembangunan kandang ini sudah mencapai 75%, nantinya kandang ini akan digunakan sebagai tempat penggemukan dan pembibitan domba. Kandang yang berlokasi di dusun Temanggungan desa Purwodadi nantinya sebagai pusat kegiatan dari Praja Mandiri, saat ini Praja Mandiri mempunyai 24 anggota. 


Dengan model kandang baterai atau kandang panggung diharapkan pertumbuhan domba lebih baik, tidak mudah terserang penyakit dan tentunya akan lebih bersih dibandingkan dengan kandang tradisional atau bukan kandang panggung. Hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa anggota Praja Mandiri yang memilihara domba di rumah masing-masing. Produksi domba lebih baik dibandingkan sebelum menggunakan kandang panggung.


Diharapkan dengan dibangunya kandang dengan model baterai atau panggung ini dapat memotivasi masyarakat desa Purwodadi untuk beralih dari kandang tradisional ke kandang baterai atau panggung. Memang tidak mudah untuk dapat merubah pola pikir yang sudah turun temurun. Para Anggota Praja Mandiri tetap optimis suatu saat nanti cita-cita pasti akan terwujud.




 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes